1. Pada tanggal 17
Oktober 2014 PT. X mengadakan acara hari ulang tahun PT. X tersebut dan
mengumumkan karyawan yang menjadi karyawan teladan. Jumlah karyawan PT. X ada
sekitar 4000 orang. Pak Sulaiman adalah sebagai manajer SDM / Human capital.
Beberapa hari yang lalu Bapak Sulaiman mengumumkan karyawan teladanya yaitu
Bapak Sudarsono yang sudah bekerja selama 15 tahun. Sebagai karyawan teladan
Bapak Sulaiman memberikan penghargaan kepada Bapak Sudarsono yaitu dalam bentuk
uang sebesar Rp 25.000.000. Kemudian pada tanggal 25 Oktober 2014, datang
Nyonya Sudarsono menghadap Bapak Sulaiman dengan menangis tersedu-sedu bahwa
Bapak Sudarsono memukulnya, dan termasuk peminum alcohol yang berat.
Bagaimana Bapak Sulaiman menyelesaikan masalah ini
dan apakah Bapak Sulaiman bertindak sebagai manajer atau sebagai Bapak?
Jawaban :
Menurut saya Bapak Sulaiman harus bertindak sebagai
manajer.
Karena seorang manajer atau pemimpin bertanggung
jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan dan bertanggung jawab untuk
mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait.
Dalam masalah ini manajer lebih mengutamakan
keterampilan bekerja, disiplin dalam bekerja, dan tentunya produktivitas
karyawan dalam bekerja dari pada masalah pribadi karyawan. Meski masalah
pribadi karyawan sangat mempengaruhi produktivitas kerja di dalam perusahaan,
Bapak Sudarsono lebih mengutamakan profesionalismenya di dalam perusahaan yaitu
melakukan kewajibanya yang sesuai sebagai karyawan yang disiplin dan terampil
di perusahaan tersebut meskipun di dalam rumah tangganya mengalami masalah
pribadi yang rumit.
Dalam hal ini Bapak Sulaiman sebagai seorang manajer
hanya dapat memberikan kritik dan saran kepada Bapak Sudarsono untuk bertindak
sebagai layaknya seorang kepala rumah tangga yang baik, karena mengingat Bapak
Sudarsono telah dianugrahi penghargaan sebagai karyawan teladan dan dapat
memberikan contoh yang baik kepada karyawan lainya di perusahaan PT. X.
Dalam kasus di atas
dari beberapa tipe-tipe manajemen bahwa Bapak Sulaiman masuk dalam dalam
kategori tipe kepemimpinan demokratis
(democratis leadership) yaitu pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian
dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung
jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar