Minggu, 19 Oktober 2014

Pasar Bisnis Makalah


Pasar Bisnis (Business Market)

Makalah

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Pemasaran I

 

 

 

 

 

Oleh Kelompok 1 :

Amelia Oktafiani        ( 022131074 )

Hilman Prayoga          ( 022131078 )

I Gede Anggriawan    ( 022131131 )

Jaenal Arifin                ( 022131083 )

Raviana                       ( 022131044 )

Widia Bela Sintia        ( 022131061 )

 

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2014

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur marilah kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya kepada kita. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun pengetahuan kepada-Nya.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran I. Penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pengasuh mata kuliah Manajemen Pemasan I Rayi Retno Dwi Asih, SE, MM, dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian makalah ini, semoga memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

JUDUL………………………………………………………………………………………… i                                   

KATA PENGANTAR………………………………………………………...……………....  ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..  iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..………………  1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..………………...  2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..  2

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………………………..  3

2.1 Pengertian Pasar Bisnis……………………………………………………..……...  3

2.2 Pasar Bisnis vs Pasar Konsumen…………………………………………………..   3

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………  7

3.1 PT. Pertamina (Persero) Tbk………………………………………………………   7

3.1.1    Keunggulan PT. Pertamina (Persero) Tbk…………………………………   7

3.1.2    Produk-Produk PT. Pertamina (Persero) Tbk………………………..........   7

3.1.3    Strategi Pasar  Produk PT. Pertamina (persero) Tbk………………………   9

3.2 Dell Inc…………………………………………………………………………….  9

3.2.1    Keunggulan Dell Inc……………………………………………………....   9

3.2.2    Produk-Produk Dell Inc…………………………………………………… 10

3.2.3    Strategi Pasar Produk  Dell Inc……………………………………………. 10

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………..  14

4.1 Simpulan……………………………………………………..…………………….  14

4.2 Saran………………………………………………..……………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…………… 15 

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..   16

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1                        Latar Belakang Masalah

Dunia usaha, baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan. Untuk mengatasi persaingan, perusahaan menempuh berbagai cara dan strategi untuk menyampaikan hasil produksinya dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke tangan konsumen. Strategi pemasaran juga disesuaikan dengan kemampuan dana perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, distribusi dan promosi. Kegiatan pemasaran harus dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan memperoleh keuntungan yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi yang terarah, terencana dan terpadu. Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan.

Kebutuhan-kebutuhan yang muncul, seperti kebutuhan konsumsi yang semakin tinggi dikarenakan keterbatasan waktu untuk keluarga tersebut tetap dapat dipenuhi karena pada saat ini bisa dipenuhi dengan cara instan dan dengan harga yang terjangkau. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi gaya atau cara konsumsi dari suatu keluarga khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri, seperti halnya PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell inc.

PT. Pertamina (Persero) Tbk yang bergerak di bidang usaha industri perminyakan sedangkan perusahaan Dell, Inc. adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Round Rock, Texas, Amerika Serikat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka penulis  merumuskan masalah sebagai berikut :

1.       Apakah keunggulan dari PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc sehingga bisa berkembang pesat?

2.       Produk apa sajakah yang diproduksi oleh PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc?

3.       Bagaimana srategi memasarkan yang dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc?

 

1.3  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penulis menentukan tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui keunggulan dari PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc

2.      Untuk mengetahui produk apa yang diproduksi oleh PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc.

3.      Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran perusahaan PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian Pasar Bisnis

Menurut para ahli Bisnis, Bisnis itu adalah : Usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksikan dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi konsumen. (Mahmud Machfoedz)

Pasar bisnis adalah pasar yang besar. Pasar bisnis melibatkan jumlah uang dan barang yang jauh lebih banyak daripada konsumen. Dalam beberapa hal, pasar bisnis sama dengan pasar konsumen. Keduanya melibatkan orang-orang yang melakukan pembelian untuk memuaskan kebutuhan. Perbedaan utama terletak pada struktur permintaan pasar, sifat unit pembelian, serta jenis keputusan dan proses keputusan yang dilibatkan.

 

2.2 Pasar Bisnis vs Pasar Konsumen

1.      Pasar bisnis dan pasar konsumen

Pasar bisnis (business market) terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang/jasa untuk digunakan kembali dalam memproduksi barang/jasa lain kemudian dijual/disewakan/dipasok ke organisasi lain.

Pasar bisnis memiliki beberapa ciri yang sangat berbeda dengan pasar konsumen :

·         Pembeli lebih sedikit tetapi lebih besar : pembeli dalam jumlah yang sedikit, tetapi mereka membeli produk dalam jumlah yang besar .

·         Hubungan pemasok-pembeli bisnis erat : Karena jumlah pembeli bisnisnya lebih sedikit dan tingkat kepentingan serta kekuatan pembeli bisnisnya lebih besar, para pemasok sering diharapkan dapat menyesuaikan tawaran mereka dengan kebutuhan masing-masing pembeli bisnis bisnis.

·         Para pembeli terkonsentrasi geografisnya : Konsentrasi geografis produsen itu membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar bisnis perlu memantau perpindahan tri-industri tertentu ke wilayah lain.

·         Permintaan turunan : Permintaan atas barang bisnis benar-benar berasal dari permintaan atas barang konsumsi. Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau pola pembelian konsumen akhir.

·         Permintaannya tidak elastis : Permintaan total atas berbagai barang dan jasa bisnis bersifat tidak elastis – yaitu, tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga.

·         Permintaannya berfluktuasi : Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah diubah-ubah dibandingkan permintaan atas barang dan jasa konsumsi.

·         Pembelian profesional : Barang bisnis dibeli oleh agen (petugas) pembelian yang terlatih, yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian organisasi.

·         Pengaruh pembelian berganda : Umumnya keputusan pembelian bisnis dipengaruhi  oleh lebih banyak orang

·         Panggilan penjualan berganda: Studi yang dilakukan McGraw-Hill menemukan bahwa diperlukan empat sampai empat setengah panggilan untuk menutup rata-rata industri.

·         Pembelian langsung : pembeli bisnis sering membeli langsung dari produsen dan tidak melalui perantara, terutama barang-barang yang rumit secara teknis atau mahal seperti : komputer mainframe, pesawat terbang.

 

2.      Situasi  pembelian pasar bisnis

Pembeli bisnis menghadapi banyak keputusan dalam melakukan pembelian. Jumlah keputusan tersebut bergantung pada situasi pembelian. Patric Robinson dan rekan-rekannya membedakan tiga jenis situasi pembelian : pembelian ulang langsung, pembelian ulang modifikasi, serta tugas baru.

a.       Pembelian ulang langsung (straight rebuy)

Pembelian ulang langsung adalah situasi pembelian di mana departemen pembelian yang memesan ulang secara rutin (contoh : perlengkapan kantor, bahan kimia dalam jumlah besar).

b.      Pembelian ulang modifikasi (modified rebuy)

Pembelian ulang modifikasi adalah situasi di mana pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, syarat pengiriman, atau syarat lain. Pembelian ulang modifikasi biasanya melibatkan tambahan peserta pembuat keputusan di pihak pembeli dan penjual.

c.       Tugas baru (new task)

Tugas baru adalah situasi pembelian di mana pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kalinya (contoh : gedung kantor, system pengaman baru). Pembelian tugas baru melewati beberapa tahap:

1.  kesadaran (awareness),

2.  minat (interest),

3.  evaluasi,

4.  uji coba (trial), dan

5.  pemakaian (adopsi).

 

3.   Pembelian dan penjualan system

a. Systems Buying (Pembelian Sistem)

·         Penyedia tunggal menyediakan sejumlah paket bagi kebutuhan pembeli.

·         Penyedia memberikan turnkey solutions (solusi putar kunci) bagi pembeli.

b. Systems Selling (Penjualan Sistem)

·         Pengusaha manufaktur menjual sistem secara keseluruhan

·         Pemasok penyediaan keseluruhan barang MRO (Maintenance/Perawatan, Repair/Perbaikan, Operating/Pengoperasian.

4.      Tahap – Tahap Proses Pembelian Bisnis

Proses pembelian adalah proses pengambilan keputusan oleh pembeli bisnis untuk menentukan produk dan layanan yang perlu dibeli oleh organisasi mereka, kemudian menemukan, mengevaluasi dan memilih di antara pemasok yang tersedia.

1)      Pengenalan masalah                                                                                                    

Tahap pertama adalah pengenalan masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah membeli barang tau jasa yang akan dibeli.

2)      Perumusan kebutuhan umum

Adalah tahap dalam proses pembelian bisnis dimana perusahaan menggambarkan karakteristik umum dan kuantitas produk yang diinginkan.

3)      Spesifikasi produk

Adalah proses organisasi pembelian memutuskan dan melakukan  spesifikasi atas karakteristik teknis produk  terbaik untuk produk yang diperlukan

4)      Pencarian pemasok                                                                                                   

Adalah proses dimana pembeli berusaha menemukan vendor terbaik.

5)   Permintaan pengajuan proposal                                                                                            Adalah proses dimana pembeli mengundang pemasok bermutu untuk mengajukan atau mengumulkan proposal.

6)   Pemilihan pemasok                                                                                                    

Adalah proses dimana pembeli memilih pemasok yang terbaik dari yng sudah mengumpulkan proposal..

7)   Spesifikasi pesanan rutin                                                                                                         Adalah proses pembelian bisnis di mana pembeli menulis pesanan akhir dengan pemasok terpilih, menyebutkan spesifikasi teknis, kuantitas yang diperlukan, waktu pengiriman yang diinginkan, kebijakan pengembalian dan jaminan.

8)   Penilaian kerja                                                                                                                                    Adalah proses pembelian bisnis di mana pembeli menilai kinerja pemasok dan memutuskan untuk melanjutkan, memodifikasi atau meninggalkan suatu kesepakatan.

 

                                            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

3.1  PT. Pertamina (Persero) Tbk

 

1.      Keunggulan dari PT. Pertamina (Persero) Tbk sehingga bisa berkembang pesat adalah sebagai berikut:

·         Merk pertamina sudah kuat

·         Merupakan pelopor usaha LPG

·         Salesman perusahaan dapat diandalkan karena telah teruji selama 5 tahun

·         Kualitas pelayanan kepada pelanggan memuaskan

·         Dikelola secara professional

·         Menghindari benturan kepentingan antar departemen

·         Tidak mentoleransi suap

·         Menjunjung tinggi kepercayaan antar karyawan dan pimpinan

·         Memiliki integritas yang tinggi

·         Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik 

·         Kinerja keuangan yang baik 

·         Kualitas produk yang lebih baik daripada produk substitusi

·         Integrasi vertikal yang baik dengan pemasok sumber bahan bakugas elpiji

·         Pemasaran perusahaan cukup optimal

·         Pertumbuhan penjualan yang meningkat

·         Mengembangkan fokus bisnis dari hanya perusahan minyak dangas bumi menjadi perusahaan energi.

 

2.      Berbagai macam produk yang berada di bawah naungan PT. Pertamina (Persero) Tbk diantaranya yaitu:

1.      Bahan Bakar Minyak :

·         BioPertamax, Pertamax

·         Pertamax Plus

·         BioPremium, Premium,

·         Solar, Bio Solar, Pertamina DEX

·         Kerosine

2.      Non-minyak : Minarex, HVI 90, HVI 160, Lube Base, Green Coke, Asphalt,

3.      Gas : Elpiji, Bahan Bakar Gas (BBG), Vigas, LPG, CNG, Musicool

4.      Pelumas :

·         Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic

·         Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina untuk mesin bensin

·         Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin

·         Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo.

·         2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda dan Vespa, dapat juga digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput.

·         Enduro 4T

·         Meditran

·         Rored


 

 

3.      Strategi yang digunakan dalam memasarkan produk PT. Pertamina (Persero) Tbk adalah Strategi Intensif yaitu diantaranya:

1.       Pertamina mempercepat riset dalam hal pembuatan bahan bakar baru, terutama pengganti bahan bakar fosil

2.      Peningkatan kualitas produk seperti meningkatkan kualitas produk jenis premium (meningkatkan angka oktan) karena kedepannya premium akan tidak disubsidi lagi oleh pemerintah.

3.      Peningkatan kualitas pelayanan di SPBU

4.      Peningkatan kualitas pelayanan di tingkat agen LPG

5.      Peningkatan varian produl LPG, misalnya LPG 5 kg

 

3.2. Dell Inc.

1. Keunggulan dari Dell Inc.

Keunggulan yang dimiliki oleh Dell dibandingkan dengan para kompetitornya adalah Dell mampu membaca kondisi dan keingainan pasar pada saat yang tepat.

Contohnya pada saat pasar komputer menginginkan adanya komputer atau laptop yang dapat digunakan untuk bermain game berat, maka Dell segera membuat komputer atau laptop yang sesuai yaitu dengan meluncurkan computer atau laptop dengan merk “Alienware”. Selain itu, komponen-komponen yang digunakan untuk membuat produk mereka adalah komponen yang terbaik sehingga produk mereka awet, dengan performa yang tinggi dan handal.
Di bidang pelayanan, keunggulan Dell adalah sudah danya service center yang terdapat di seluruh kota di Indonesia dengan service 24 jam dengan waktu service yang relatif singkat.


2.  Berbagai macam produk yang berada Dell Inc. di antaranya yaitu:

Perusahaan Dell memasarkan merk-merk khusus untuk kelompok konsumen yang berbedaseperti:

1.      Merk Optiplex, Latitude dan Precision ditujukan untuk kalangan bisnis mengengah dan skala besar, dimana iklan perusahaan lebih menekankan pada masa pakai yang panjang, keandalan dan kemampuan untuk terus beroperasi.

2.      Merk Dimension, Inspiron dan XPS lebih berorientasi pada konsumen, pelajar, dan lingkungan rumah-kantoran skala kecil, menekankan pada harga, performa dan kemampuan untuk dikembangkan lebih lanjut.

3.      Tahun 2005, Dell memperkenalkan kembali merk Dell XPS yang ditujukan pada pasar gamer yang mampu mendatangkan banyak keuntungan.

4.      Sistem desktop XPS menggunakan warna perak ketimbang hitam untuk warna casing seperti yang biasa ditemukan pada PC Dell keluaran-keluaran terbaru.

5.      Dell juga menambah keanekaragaman jajaran produknya meliputi Computers, USB Keydrives, LCD Televisions dan printer.

 

1.      Strategi yang digunakan dalam memasarkan produk Dell Inc.

1.      Strategi Generik

Dell Inc. memiliki strategi generik dalam menjalankan bisnisnya sebagai low-cost provider. Sebagai produsen perangkat keras komputer, Dell Inc. menawarkan harga yang lebih rendah daripada pesaing-pesaingnya seperti Hewlett-Packard, Cisco, IBM, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena untuk jenis produk yang sama, Dell Inc. menetapkan tingkat margin yang lebih rendah sehingga harga yang ditawarkan kepada pelanggan menjadi lebih murah dan Dell Inc. mampu memberikan penghematan kos yang signifikan bagi mereka.

Untuk mencapai hal tersebut Dell Inc. melakukan analisis rantai nilai dan bekerja sama dengan pemasok kunci yang dapat memasok barang dengan harga yang lebih rendah tetapi tetap menjaga kualitas pasokannya. Analisis rantai nilai yang dilakukan Dell Inc. mampu menghilang aktivitas penjualan dan pemasaran melalui reseller, dimana aktivitas tersebut dimiliki oleh pesaing Dell Inc. yang lain.

Strategi penjualan langsung yang diterapkan oleh Dell Inc. menjadikan perusahaan tersebut memiliki rantai nilai yang lebih pendek daripada pesaingnya sehingga memberikan keunggulan kompetitif tersendiri bagi Dell Inc. Strategi lain yang dilakukan Dell Inc. sebagai low-cost provider adalah menerapkan aktivitas riset dan pengembangan yang cukup besar. Aktivitas tersebut dilakukan untuk menelusuri dan menguji perkembangan-perkembangan terkini yang terjadi dalam komponen perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Memastikan komponen terbaru mana yang mampu memberikan keunggulan terbesar dengan cost rendah yang selanjutnya akan digunakan dalam produk Dell Inc. yang baru. Anggaran yang disediakan Dell Inc. untuk aktivitas riset dan pengembangan ini berkisar antara $430-$500 juta per tahun, bahkan pada tahun 2008 kos tersebut meningkat menjadi $600 juta. Dell Inc. juga menggunkan sistem on line untuk melakukan aktivitas penjualan dan pemasaran produk mereka melalui www.dell.com. Bahkan untuk layanan purna jual, Dell menyediakan fasilitas layanan perbaikan secara on-line. Layanan ini memungkinkan para pelanggan Dell Inc. melakukan kompalain terkait produk yang mengalami kerusakan melalui situs tertentu dan pada saat yang bersamaan sistem on-line service yang dimiliki Dell Inc. mampu mengidentifikasi dan memperbaiki bagian yang mengalami kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan agar kepuasan pelanggan tetap terjaga dan kos yang dikeluarkan Dell Inc. dapat ditekan sedemikian rupa sehingga Dell mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding pesaingnya.
Tindakan lainnya untuk menekan kos dalam rangkan menjadi low-cost leadership dilakukan Dell Inc. dalam masalah pengurangan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Hal ini diketahui dari tekad manajemen untuk mengurangi 8.800 pekerja pada akhir tahun 2008. Dell Inc. juga lebih memilih menggunakan strategi outsourcing dibandingkan dengan melakukan integrasi vertikal. Alasannya adalah dengan menyerahkan aktivitas produksi tertentu kepada para ahlinya memungkinkan Dell untuk lebih fokus dalam menjalankan kompetensi inti Dell dengan lebih efektif dan efisien. Strategi low-cost ini cocok diterapkan oleh Dell Inc. karena Dell bergerak dalam industri dimana kompetisi harga sangatlah menentukan bagi keberhasilan bisnis. Selain itu produk dalam industri komputer tersebut hampir serupa dalam hal jenis maupun kemampuannya sehingga pelanggan memiliki pilihan yang cukup banyak dan dapat dengan mudah berpindah dari satu provider ke provider lainnya. Harga murah yang ditawarkan Dell memungkinkan perusahaan tersebut dilirik oleh para pelanggan yang sadar betul akan harga.

2.      Strategi Pendukung

Untuk dapat mencapai strategi low-cost provider, Dell Inc. menggunakan beberapa strategi lain yang mampu mendukung strategi generik mereka. Salah satunya adalah Dell melakukan aliansi strategis dengan EMS, sebuah perusahaan penghasil perangkat penyimpanan (data storage). Aliansi ini memungkinkan Dell untuk bersaing dengan Cisco sebagai penghasil utama perangkat penyimpanan. Dell juga melepaskan beberapa aktivitas rantai nilainya kepada pihak lain dengan melakukan kontrak outsourcing. Untuk memberikan nilai tambah kepada para pelanggannya Dell memberikan jasa tambahan yang memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengggukan perangkat lunak yang disediakan oleh Dell. Untuk mendukung tujuan tersebut Dell melakukan akuisisi terhadap sejumlah perusahaan penyedia perangkat keras yang cukup terkemuka seperti Everdream Co, SilverBack Technologies Inc., MessageOne Inc., dan sebagainya pada tahun 2007 dan 2008. Total akuisisi yang dilakukan Dell sepanjang 2007-2008 adalah sebanyak enam perusahaan. Akuisisi tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan Dell dalam menyediakan layanan bernilai tambah kepada para pelanggannya.

3.      Strategi Bersaing di Pasar Global

Selain berjuang untuk menjadi pemimpin di pasar Amerika Serikat, Dell juga mengembangkan bisnisnya untuk bersaing di pasar global, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Harus diakui meskipun Dell memiliki pangsa pasar terbesar di Amerika Serikat, namun secara global pangsa pasar terbesar masih dipegang oleh pesaing utamanya, yaitu Hewlett-Packard. Strategi Dell untuk memasuki pasar global adalah melakukan kontrak bisnis dengan sejumlah perusahaan manufaktur di wilayah Asia. Pada awalnya Dell melakukan “two-two system” dalam memproduksi laptopnya. Sistem ini berupa menyerahkan sebagian proses perakitan laptopnya kepada perusahaan-perusahaan komputer di Asia, selanjutnya produk setengah jadi tersebut dikirimkan kembali kepada Dell untuk dirakit menjadi produk jadi. Namun, sistem seperti ini menjadikan proses produksi Dell Inc. menjadi tidak efisien. Sehingga pada akhirnya Dell melakukan 100% outsourcing dalam memproduksi laptop tersebut.
Tidak mudah bagi Dell untuk bersaing dalam pasar global karena strategi penjualan langsung yang dimiliki oleh perusahaan tersebut mengharuskan Dell mampu menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan di masing-masing negara. Berbeda dengan Hewlett-Packard yang aktivitas pemasaran dan penjualannya dilakukan melalui agen dan distributor yang sudah tersebar di beberapa negara lain. Hewlett-Packard tidak menemui kesulitan yang signifikan terkait masalah pemasaran dan penjualan tersebut karena para agen dan distributor di masing-masing negara melakukan pendekatan tertentu dalam memasarkan produk tanpa perhatian dan fokus langsung dari Hewlett-Packard. Risiko lain yang harus ditanggung oleh Dell Inc. dengan beroperasi dalam pasar global dialami Dell pada tahun 1993, dimana Dell mengalami kerugian sebesar $38 juta akibat foreign-currency hedging.
 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1 Simpulan

            PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc. menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Keunguulan-keunggulan yang mereka miliki ialah memiliki perencanaan yang baik dan kerja sama yang erat dengan para pemasok, konsumen. Selain itu, harga yang mereka tawarkan terjangkau untuk seluruh kalangan masyarakat. Produk yang dihasilkan sudah diterima oleh kalangan masyarakat dan sudah mendapatkan kepercayaan. Strategi yang mereka terapkan yaitu melakukan riset kepada para pelanggan dan selain itu juga mnciptakan inovasi-inovasi baru pada produk mereka.

 

4.2 Saran

Tanggung jawab sosial PT. Pertamina (Persero) Tbk dan Dell Inc. ini akan lebih sukses bila ada kerjasama diantara perusahaan. Untuk mencapai dunia yang lebih setara, berkelanjutan tanpa kemiskinan, dibutuhkan pergeseran paradigma, dari pemenuhan “kepentingan individu” menjadi “kepentingan bersama”, yaitu perubahan dari pengelolaan “corporate usual responsibility” menjadi  “corporate social responsibility”, yang berarti berubahnya orientasi dari gaya hidup “Saya” menjadi “Kita”. Seluruh anggota masyarakat harus bekerja bersama sebagai tim untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua.

                       

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 


http://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina



http://www.academia.edu/3716841/Analisis_Strategi_PT_Pertamina_Persero_Tbk

Kotler, P & Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar