SINOPSIS FIKSI
NOVEL SEBUAH
PENGABDIAN
Lomba sinopsis fiksi tahun
2012
DI SUSUN OLEH :
NAMA : I GEDE ANGGRIAWAN
KELAS : XII IPA 2
SMA BUDHI
WARMAN II
Jln. Raya Bogor Km.28
Pekayon Ps. Rebo Jakarta Timur
Judul :
Sebuah Pengabdian.
Pengarang : Maria Rosalia Sutarkum.
Penerbit :
Balai Pustaka.
Tahun terbit : 1995.
Cetakan :
Ke-lima.
Sinopsis :
Sinopsis
ini menceritakan seorang perempuan yang ingin mengabdikan diri menjadi sebagai
seorang guru.
Dalam
sebuah keluarga memiliki seorang anak perempuan dan sekarang sudah lulus
Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Anak itu bernama Rini Sulistyowati dan dipanggil
dengan sebutan Rini yang sudah berhubungan dengan seorang laki-laki yang
bernama Priyo. Tetapi, mereka belum ada tali pertunanganya. Sesudah lulus
Sekolah Pendidikan Guru (SPG), ia ingin belajar mandiri untuk bekerja menjadi
seorang guru. Rini mendapat tugas di daerah pelosok, yaitu desa di kaki Gunung
Lawu, desa Campurejo, termasuk Kabupaten Magetan. Rini memberitahu sama orang
tuanya dan Mas Priyo bahwa ia di tugaskan di daerah pelosok. Dan besok Rini
akan pergi ke desa Campurejo.
Pada
pagi hari, Rini, ibu Rini, dan Mas Priyo mengantarkan Rini ke desa Campurejo.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, Rini, ibu Rini, dan Mas Priyo menghirup
segarnya udara yang ada di kaki Gunung Lawu. Mereka di sana tinggal dengan
seorang Bapak Kepala Desa Campurejo.
Pada
sore hari, Bapak Kepala Desa berbicara dengan Mas Priyo. Bapak Kepala Desa
menganjurkan Mas Priyo untuk bekerja di daerah sini. Karena di daerah ini masih
kurang tenaga medis. Priyo tersenyum dengan anjuran Bapak Kepala Desa, kemudian
ia berkata, “Hal itu masih dalam pemikiran dan kalau Rini setuju, saya akan
menghubungi Dinas Kesehatan di Kabupaten Magetan, dan ia juga sangat tertarik
untuk tinggal di desa ini”. Akhirnya, Rini menyetujui Mas Priyo jadi dokter di
desa ini.
Seminggu
setelah dokter Priyo membantu di
puskesmas Kecamatan Panekan, Bapak Kepala Desa Campurejo mengumpulkan rakyatnya
di balai desa. Pada hari itu, akan diadakan pengarahn kesehatan oleh dokter
Priyo. Pada pengarahan tersebut, dokter Priyo menyampaikan tentang makanan 4
sehat 5 sempurna dan kebersihan lingkungan. Semua rakyat desa Campurejo
mengerti dengan adanya kesehatan yang telah disampaikan oleh dokter Priyo. Pada
akhirnya, dalam rangka Hari Kesehatan, desa Campurejo berhasil memenangkan
lomba lingkungan sehat se-Provinsi Jawa Timur.
Hari-hari
dilalui oleh Priyo dan Rini dengan penuh kesibukkan pada tugasnya
masing-masing. Rini tetap tinggal dengan Bapak Kepala Desa, sedangkan Priyo
menempati rumah mungil yang telah di sediakan oleh Bapak Kepala Desa untuk
praktek. Pada saat hari minggu, Priyo dan Rini menentukan hari pernikahanya.
Hari pernikahanya dilakukan pada saat hari libur, agar Rini tidak tidak
terganggu sama mengajar di sekolah.
Pada
hari sabtu siang, mereka kembali ke Surabaya untuk membicarakan masalah
pernikahanya dengan kedua orang tua masing-masing. Hari liburan semakin dekat,
mereka mengundang semua saudara maupun kawan-kawan dari kedua belah pihak untuk
menghadiri hari pernikahanya. Pada saat hari penikahanya, semua yang mereka
undang telah hadir untuk memberikan selamat kepada Priyo dan Rini.
Setelah
itu, Priyo dan Rini kembali ke desa Campurejo dan di sana juga disambut oleh
Bapak Kepala Desa dengan mengadakan pesta kecil-kecilan.
Dua
bulan kemudian, Rini sudah hamil. Rini menulis surat untuk membertahu kepada
kedua orang tuanya, bahwa Rini sudah hamil. Kedua orang tua Rini membaca isi
surat dari Rini dan mereka merasa sangat senang sekali.
Pada
sore hari, Bapak Rini dan Ibu Rini berbicara tentang anaknya. Mereka merasa
kesepian. Kemudian, Ibu Rini mempunyai usul, “Sebentar lagi Bapak sudah
pensiun, bagaimanakah pendapat Bapak kalau kita pindah ke desa dengan mengisi
hari tua di daerah yang udaranya segar sambil mengasuh cucu kita?” Tanya
isterinya. Akhirnya, Bapak Rini setuju dengan usul dari Ibu Rini yang akan
pindah ke desa. Kedua orang tua Rini menulis surat untuk Rini, bahwa orang
tuanya akan segera pindah ke desa Campurejo.
Keesokan harinya,
tetangga-tetangga dari Surabaya akan mengantarkan orang tua Rini ke desa
Campurejo, sesampai di desa, kedua orang tua Rini disambut oleh Priyo, Rini,
dan Bapak Kepala Desa.
Sebulan setelah berada
di desa, ayah Rini membeli sebidang tanah untuk pekarangan dan tanah perkebunan
dari hasil penjualan rumah di Surabaya.
Semenjak kepindahan
orang tua Rini di desa Campurejo, suasana rumah tangga Rini lebih menyenangkan,
karena ia tidak perlu pergi ke Surabaya lagi. Sewaktu-waktu ia dapat bertemu
dengan orang tuanya. Mereka semua hidup berbahagia untuk mengahadapi masa depan
yang cerah sambil menanti kelahiran yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar