BEHIND ALERT
Karya Tulis ini ditujukan untuk :
Mengikuti ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) tahun 2012 tingkat Provinsi
yang diadakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda (DISORDA)
Provinsi DKI Jakarta
Bidang lomba : Rekayasa
Teknologi
Kategori :
Kelompok
Di susun
Oleh :
Ardi
Kurniawan
Dennis
Endika
I Gede
Anggriawan
KELOMPOK
ILMIAH REMAJA (LKIR)
SMA BUDHI WARMAN II JAKARTA
Jl. Raya
Bogor KM.28 Pekayon-Pasar Rebo-Jakarta Timur
No.Telp.
(021) 8096069
2012
(PAKE KOP SURAT) LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis : Implementasi Alarm Garis Lampu Merah (Behind Alert) untuk
memberitahu jika ada pelanggaran.
Nama Peneliti :1. Ardi Kurniawan
2. Dennis Endika
3. I Gede Anggriawan
Nama Sekolah : SMA Budhi Warman II Jakarta
Jakarta,
12 September 2012
Menyetujui
JABATAN
|
NAMA
|
TANDA TANGAN
|
|||
Kepala Sekolah
|
Drs. Pujiyanto
|
||||
Wakil Kepala Sekolah
|
Drs. Setiyana
|
||||
Pembina KIR Budhi Warman II
|
Titin Suheni S.pd.
|
||||
Pembimbing Teknik Penulisan
|
|||||
Pembina KIR Tim
|
Agung Rahardjo S.Kom
|
LEMBAR PERNYATAAN
ORISINALITAS
Kami, menyatakan bahwa mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Remaja 2012 Tingkat Provinsi DKI Jakarta, dengan menyertakan karya penelitian asli dan
bukan hasil saduran atau replikasi sebagian atau keseluruhan dari karya
penelitian orang lain kecuali referensi, data dan sebagainya yang disebutkan
pada tulisan. Proyek penelitian saya merupakan murni pemikiran dari suatu topik
yang diamati, diteliti dan dianalisis untuk mendapatkan solusi dan atau hasil
dari suatu masalah. Bantuan yang saya terima hanya bersifat dukungan moral atau material dan tidak
berkaitan secara langsung dengan karya yang saya hasilkan.
Judul Karya Tulis : Implementasi Behind Alert untuk Ketertiban Lalu Lintas
Sekolah :
SMA Budhi Warman II Jakarta
Jl. Raya Bogor KM.28 Pekayon-Pasar Rebo - Jakarta Timur
BEHIND
ALERT
Ardi
Kurniawan, Dennis Endika, I Gede Anggriawan
SMA Budhi Warman II
Jakarta
Abstrak
Kata Kunci : Lalu Lintas,
Behind Alert, Pelanggaran lalu lintas
Lalu lintas
ditata dalam system transportasi
nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan
lalu lintas yang tertib, selamt, aman, nyaman, cepat, eratur, lancar, dan
dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Behind
Alert adalah alat yang digunakan untuk memberitahu jika ada pelanggaran lalu
lintas khususnya lampu lalu lintas. Alat ini begitu sederhana dan mudah untuk
dibuat. Selain alat ini dapat membantu pihak kepolisian dalam menangani masalah
ketertiban lalu lintas, alat ini juga mempunyai manfaat lain yaitu, sebagai
alat peraga elektro disekolah dalam praktikum, mengurangi tingkat kecelakaan,
dan dapat membuat pejalan kaki yang menyebrang di zebra cross menjadi nyaman.
Pelanggaran lalu lintas disebabkan oleh banyaknya
faktor antara lain manusia, dimana ia berlaku sebagai pengemudi kendaraan umum, keadaan jiwa yang belum matang,
pengaruh keadaan lingkungan yang kurang sehat, sehingga menimbulkan rasa
ego yang tinggi dan saling berlomba untuk menonjolkan diri sendiri. Faktor keadaan itu sendiri meliputi kesehatan
pengemudi kendaraan umum cukup baik., adanya SIM, S'I'NK, KTP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur tak lupa
kita panjatkan atas nikmat yang telah diberikan. Shalawat serta salam tak lupa
kita sampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap
rasa syukur penulis berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini untuk
mengikuti Lomba Karya
Ilmiah Remaja (LKIR) tahun 2012 tingkat Provinsi.
Karya tulis ini dilaksanakan di SMA Budhi Warman II Jakarta pada tanggal 6-24
Mei 2012 dengan judul “Behind Alert”
. Dukungan dari berbagai pihak sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terima
kasih penulis ucapkan kepada :
1.
Orang tua kami yang memberikan
dukungan meteril dan moril.
2.
Drs. Pujiyanto. Selaku Kepala
Sekolah SMA Budhi Warman II yang memberikan dukungan materil dan moril.
3.
Drs. Setiyana dan Drs. Maulan
M.M. Selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Budhi Warman II yang memberikan dukungan
terhadap penelitian ini.
4.
Ibu Titin Suheni, S.Pd. Selaku
guru fisika dan pembina KIR yang telah memberi banyak masukan berharga dan
sabar dalam membimbing penulisan karya tulis kami.
5.
Bapak/Ibu Guru SMA Budhi Warman
II Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan.
6.
Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja
(LKIR) tingkat Jakarta Timur.
7.
Gelanggang Remaja Jakarta Timur
(GRJT) yang telah memberikan fasilitas.
8.
Teman-teman SMA Budhi Warman II
Jakarta yang terus-menerus memberikan semangat untuk menyelesaikan laporan
penelitian ini.
9.
Pembina KIR Se Jakarta Timur
Agung Rahardjo. S.Kom. dan Nurdiansah S.T LIPI. Sebagai pembimbing Teknis
penulisan Karya Tulis kami.
Dengan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan dan doa. Semoga
karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta dapat memberikan
kontribusi yang baik untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Jakarta, 4 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .............................................................................................................. i
Pernyataan Orisinalitas ......................................................................................................... ii
Abstrak ................................................................................................................................. iii
Kata Pengantar ..................................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
I.2 Batasan Masalah .................................................................................................... 2
I.3 Tujuan Masalah ..................................................................................................... 2
I.4 Sistematika Penulisan
............................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Lalu Lintas ......................................................................................... 3
II.2 Pelanggaran Lalu Lintas ...................................................................................... 4
II.3 Hipotesis .............................................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian .............................................................................................. 6
III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 6
III.3 Tahap Pengambilan Data .................................................................................... 7
III.4 Tahap Pelaksanaan Data ..................................................................................... 7
III.5 Alat dan Bahan...................................................................................................
8
III.6 Desain Alat Penelitian ........................................................................................ 9
III.7 Analisa Data ....................................................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 11
IV.2 Data Pengamatan ................................................................................................ 11
IV.3 Grafik Beban terhadap Efek Timbul Alarm ....................................................... 12
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13
V.2 Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... vi
LAMPIRAN ......................................................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ini
banyak sekali kendaraan bermotor yang memenuhi jalan-jalan khususnya di ibu
kota Jakarta. Banyaknya kebutuhan akan kendaraan bermotor bagi masyarakat
Indonesia mengakibatkan naiknya pembelian kendaraan bermotor sehingga banyak
sekali satu keluarga mempunyai banyak sekali kendaraan bermotor. Dikarenakan banyaknya kendaraan di Indonesia
ini mengakibatkan pula naiknya pelanggaran lalu lintas.
Hal-hal inilah
yang menyebabkan banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas baik secara Human
Error maupun secara alam. Contoh kecelakaan yang terjadi akibat Human Error
salah satunya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengemudi, Ego
pengemudi yang terlalu tinggi, tergesa-gesa untuk mencapai tempat tujuan
sehingga pengemudi tidak mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas, pengemudi
juga mempunyai SIM tembak.
Seperti kita
ketahui bahwa banyak terjadi kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia. Salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yaitu karena banyak yang
melanggar atau menerobos lampu merah. Hal ini tidak hanya membahayakan pengendara
namun juga bagi pejalan kaki yang menyebrang di zebra cross.
Sebagai langkah
upaya dalam penelitian tentang “Garis Alarm” ini akan dilakukan kemungkinan
proses pembuatan bagiamana fungsi dari penelitian tersebut, sehingga layak
untuk di pergunakan guna bagi keselamatan kendaraan bermotor. Selain itu juga
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari Garis Alarm tersebut dari skala
kecil guna mewujudkan keselamatan masyarakat khususnya dalam lalu lintas.
I.2 Batasan Masalah
Melihat
luasnya permasalahan yang muncul pada identifikasi masalah, maka penulis
membatasi permasalahan tersebut sebagai berikut.
1.1.1
Bagaimanakah cara mengurangi pelanggaran lalu lintas?
1.1.2
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam kecelakaan
bermotor?
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
·
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengurangi
tingkat pelanggaran lalu lintas
·
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat
mengurangi tingkat kecelakaan di Indonesia
2. Dapat
mencegah terjadinya kecelakaan di lampu merah
3. Pejalan
kaki yang menyebrang melewati zebra cross akan terasa aman
4. Dapat
membantu aparat kepolisian Dapat memberitahu bahwa pengendara melanggar marka
jalan
I.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika karya
ilmiah ini adalah sebagai berikut :
·
Pada bab I berisi pendahuluan yang menjelaskan tentang latar
belakang masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
·
Pada bab II berisi tentang landasan teori yang menjelaskan
tentang Lalu Lintas,
Garis Lampu Merah, dan Kendaraan Bermotor.
·
Pada bab III berisi tentang lokasi dan waktu penelitian,
tahap penelitian, instrumen penelitian, desain alat penelitian, dan tabel
pengamatan.
·
Pada bab IV berisi tentang hasil penelitian, yang menyangkut
analisis data dan pembahasan.
·
Pada bab V berisi penutup dengan kesimpulan dan saran penulis
yang didapat setelah melakukan penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Lalu Lintas
Menyadari peranan transportasi, maka lalu lintas ditata
dalam system transportasi
nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan
lalu lintas yang tertib,selamat,
aman, nyaman, cepat, teratur, lancar, dan dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat. Lalu lintas yang mempunyai
karakteristik dan keunggulan tersendiri perlu dikembangkan dan
dimanfaatkan sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah pelosok daratan dengan mobilitas tinggi dan mampu memadukan modal
transportasi lain. Pengembangan lalu lintas
yang ditata dalam kesatuan system dilakukan
dengan mengintegrasikan dan mendominasikan unsurnya yang terdiri dari jaringan transportasi jalan kendaraan
beserta pengemudinya, peraturan-peraturan
dan metode sedemikian rupa sehingga terwujud suatu totalitas yang utuh
dan berdaya guna dan berhasil. Pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan perlu diselenggarakan secara
berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan
pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan sebesar-besarnya kepentingan
umum dan kemampuan masyarakat, kelestarian
lingkungan, koordinasi antara wewenang pusat, dandaerah serta unsur instansi
sektor, dan antar unsur terkait serta terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat dalam
penyelesaian lalu lintas danangkutan jalan, sekaligus dalam rangka mewujudkan
sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.Untuk memahami pengertian lalu Lintas tersebut ,
penulis kemukakan beberapa pengertian lalu lintas baik menurut
Undang-undang No.22 Tahun 2009 , maupun pendapat pakar hukum. Menurut pasal 1
angka 2 Undang-Undang No.14 Tahun 1992 yang berbunyi ” gerak kendaraan dan
orang diruang lalu lintas jalan”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
Lalu Lintas dalam arti luas adalah hubungan antar manusiadengan ataupun tanpa disertai alat
penggerak dari satu tempat ke tempat laindengan menggunakan jalan sebagai ruang
geraknya. Seperti dipahami bahwa sebenarnya
Seorang pengemudi kendaraan bermotor
tidak menginginkan terjadinya gangguan kendaraan selama perjalanan.
Apakah gangguan ringan, seperti mogok sampai gangguan yang terberat.
II.2 Pelanggaran Lalu Lintas
Ditinjau dari akibat yang ditimbulkan pelanggaran dapat
dibedakan atas:
a. Pelanggaran yang menimbulkan
kecelakaan lalu lintas, misalnya kelebihan muatan orang ataupun barang,
melebihi kecepatan dan sebagainya.
b. Pelanggaran
yang tidak menimbulkan kecelakaan lalulintas, misalnya tidak membawa
surat-surat kelengkapan, pelanggaran rambularangan parkir dan sebagainya. Siapapun
yang ada di jalan umum baik pejalan kaki, pengemudi roda dua, pengemudi roda empat atau lebih, harus tunduk
pada Undang-undangdan peraturan yang berlaku.
Apabila
penegak hukum menjalankan tugasnya dengan baik, maka keamanan dan kelancaran
jalan raya akan selalu terpelihara. Jumlah kendaraan tiap tahunya makin meningkat
dan membawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan
dan kemacetan lalu lintas. Dalam situasi demikian, biasanya hak manusia
sebagai pengemudi kendaraan bermotor harus memberi kesempatan kepada
penyeberang jalan yang jelas-jelas melanggar, yang mana perbuatan tersebut
dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Akibat dari terjadinya pelanggaran
lalu lintas tidak hanya menyangkut pada si pemakai jalan raya baik pejalan
kaki, pengemudi roda dua, pengemudi roda empat, dalam hal ini berlaku untuk
angkutan barang atau orang. Namun ditonjolkan diberbagai media dan kesempatan
ceramah yang dilakukan oleh penegak hukum hanyalah pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan oleh pengemudi kendaraan umum baik bus, taksi, mikrolet, becak, ojek dan lain-lain. Pelanggaran lalu
lintas disebabkan oleh banyaknya faktor antara lain manusia, dimana ia
berlaku sebagai pengemudi kendaraan umum,
keadaan jiwa yang belum matang, pengaruh keadaan lingkungan yang kurang
sehat, sehingga menimbulkan rasa ego yang tinggi dan saling berlomba untuk
menonjolkan diri sendiri. Faktor keadaan itu
sendiri meliputi kesehatan pengemudi kendaraan umum cukup baik., adanya
SIM, S'I'NK, KTP, bagi kendaraan umum dalam muatannya
barang atau penumpang, kendaraannya harus dilengkapi surat tanda lulus uji, ban cukup anginnya, rem, lampu
rem, penghapus kaca,spion, spidometer, semuanya berfungsi dengan baik,
tersedianya alat dongkrak, kunci roda, ban segitiga pengamanan dan untuk
kendaraan umum terdapat kotak obat yang
sesuai dengan keperluan, tersedianya air untuk radiator, pembersih kaca untuk wiper dan oli yang
cukup, serta terdapat rancangan kendaraan cacat pengemudi. Mengenai
faktor alam bencana yang tidak dapat diduga seperti tanah longsor, banjir,
angin rebut, dan lain-lain. Untuk itu pengemudi angkutan umum harus
berhati-hati dan menyiapan diri benar-benar dalam bencana pada factor alam.
Jika terjadi kecelakaan pada factor alam maka baik penumpang atau pengemudi
kendaraan mendapat santunan asuransi kecelakaan.
II.2 Hipotesis
Dalam
alat yang kami buat ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya pelanggaran
lalu lintas yang banyak terjadi di kota-kota seperti kota Jakarta, untuk
memberi tahu kepada aparat kepolisian bahwa ada pengendara kendaraan yang
melanggar lalu lintas khususnya di lampu merah. Dan alat ini juga berfungsi
untuk memberi peringatan dini bagi pengendara yang melewati marka jalan.
Asuransi
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis
dimana perlindungan finansial (ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksprimen, yaitu teknik mengumpulkan
data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala yang
terjadi pada garis lampu merah.
III.2
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di Laboratorium
SMA Budhi Warman II Jakarta-Jl. Raya Bogor KM. 28 Pekayon-Pasar Rebo Jakarta
Timur. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-24 Mei 2012 dan tanggal 1-10 September 2012.
III.3 Tahap Pengambilan Data
III.3.1 Tahap Persiapan
Tahap
ini diawali dengan pembuatan alat Behind Alert. Pembuatan alat ini dilakukan
dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan. Adapun proses pembuatan Behind Alert (Alarm
Garis Lampu Merah) adalah sebagai berikut :
1.
Siapkan triplek sesuai
dengan ukuran.
2.
Potong kabel kurang
lebih 20cm secukupnya.
·
Khusus untuk lampu
merah:
1.
Pasangkan kabel kearah
lampu.
2.
Kemudian kabel dari
lampu disambungkan lagi ke Tombol klakson.
3.
Dari Tombol klakson
kabel disambungkan lagi ke Buzzer.
4.
Dari Buzzer
disambungkan lagi ke kabel yang mengarah ke lampu.
5.
Pasangkan penjepit
buaya positif (Merah) yang sudah dipasangkan ke Power Supply ke kabel sambungan
antara Buzzer dengan Lampu.
6.
Kemudian pasangkan
penjepit buaya negatif (Hitam) yang sudah dipasangkan ke Power Supply ke kabel
sambungan antara lampu dengan tombol klakson.
·
Khusus untuk lampu
hijau:
1.
Pasangkan kabel positif
dari Batterai ke saklar.
2.
Kabel dari saklar
sambungkan ke lampu.
3. Kabel
dari lampu (kabel negatif) sambungkan lagi kearah Batterai.
III.3.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti
mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode eksperimen. Adapun proses
pengambilan data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Arahkan kendaraan ke arah tombol di bawah garis lampu merah.
2.
Apabila lampu merah masih menyala dan garis lampu merah
dilewati dengan kendaraan, otomatis tombol yang ada di bawah garis akan
tertekan, maka buzzer akan berbunyi.
III.4 Alat dan Bahan Penelitian
Alat
|
Jumlah
|
Penggaris
|
1
|
Cutter
|
1
|
Isolatif
|
1
|
Gunting
|
1
|
Bor Kayu
|
1
|
Paku
|
1
|
Spidol
|
3
|
Tabel 3.1 : Alat
Bahan
|
Jumlah
|
Triplek 60x40 cm
|
1
|
Styrofoam
|
1
|
Lampu 2,5 v
|
6
|
Fitting
|
6
|
Tempat Baterai
|
1
|
Baterai
|
2
|
Kabel
|
1
|
Lem
|
1
|
Saklar
|
1
|
Tombol Push On
|
1
|
Kertas HVS
|
10
|
Tabel 3.2: Bahan
III.5 Desain Alat Penelitian
Gambar 3.1: Disain Behind
Alert
III.6
Analisa Data
Alat Alarm Garis lampu merah (Behind Alert) ini adalah
alat yang berfungsi untuk memberitahu jika ada yang melanggar atau melewati
garis lampu merah. Dalam skala kecil alat ini menggunakan 2 sumber listrik
yaitu Power Supply dan Batterai. Alat ini juga menggunakan rangkaian seri,
untuk lampu merah rangkaian kabel positif (penjepit buaya merah) dimulai dari
kabel yang menuju lampu. Lampu yang digunakan bertegangan sebesar 2,5V dan
hanya bisa menahan tegangan sampai 6V dari Power Supply, jika lebih lampu akan
terputus.
Selanjutnya kabel sambungan dari lampu disambungkan lagi
ke kabel yang menuju tombol klakson bertegangan 125V. Ditengah-tengah sambungan
antara kabel dari lampu menuju tombol klakson diberi penjepit buaya hitam
(kabel negatif). Jika tidak diberi rangkaian akan tidak akan berfungsi. Biarpun
tombol klakson bertegangan 125V dan Power Supply yang hanya dapat mencapai
tegangan 12V, tombol klakson dapat difungsikan.
Selanjutnya kabel dari tombol klakson disambungkan ke
Buzzer yang bertegangan 24V dan mempunyai arus DC. Buzzer ini yang membunyikan
bila tombol klakson yang dipasang tertekan oleh benda yang mempunyai beban dan
Buzzer inilah yang memberitahu jika ada pelanggaran. Selanjutnya kabel dari
Buzzer ini disambungkan lagi kekabel lampu. Alat ini hanya mampu mencapai 9V
saja dari Power Supply jika lebih lampu akan terputus. Untuk mematikan lampu
merah ini tombol on off yang ada di Power Supply harus dimatikan, karena
rangkaian ini tidak menggunakan saklar untuk memutus dan menyambungkan arus,
jika lampu mati otomatis Power Supply akan mati. Untuk lampu hijau rangkaian
dibuat terpisah dari lampu merah namun tetap memakai rangkaian seri.
Pada lampu hijau rangkaian ditambahkan saklar untuk
menyambung dan memutuskan lampu. Sumber listrik yang dipakai pada lampu hijau
tidak lagi menggunakan Power Supply tetapi memakai Batterai karena pada lampu
hijau, alat yang diberi hambatan hanya lampu saja jadi tidak memerlukan arus
yang besar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
IV.1 . Hasil Eksperimen
Berikut adalah gambar hasil dari penelitian kami.
Gambar
4.1: Foto Hasil Penelitian
IV.2 . Data Pengamatan
No
|
Beban (gr)
|
Efek
Timbul
|
1.
|
32 gr
|
Tidak
Berbunyi
|
2.
|
129,5 gr
|
Tidak
Berbunyi
|
3.
|
857 gr
|
Berbunyi
|
4.
|
5 kg
|
Alat
Rusak
|
Tabel
4.1. Data Pengamatan
IV.3. Grafik Beban terhadap Efek Alarm
Grafik 4.1: Grafik Beban
terhadap Efek Alarm
Dari data pengamatan yang kami
lakukan pada beban 1, 2, 3, dan 4 yaitu:
1.
Pada beban 1 (32 gr)
efek yang timbul dari alarm yaitu tidak berbunyi.
2.
Pada beban 2 (130 gr)
efek yang timbul dari alarm yaitu tidak berbunyi.
3.
Pada beban 3 (867 gr)
efek yang timbul dari alarm yaitu berbunyi.
4.
Pada beban 4 ( 5000 gr)
efek yang timbul dari alarm yaitu alat menjadi rusak.
Jadi,
berdasarkan data pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa alat dapat berbunyi
dengan beban minimal 867 gr dan maksimal 4500 gr. Jika beban lebih dari batas
maksimal, maka alat tersebut menjadi
rusak karena beban yang terlalu berat.
Dari identifikasi pengamatan yang
kami amati, ternyata alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
diantaranya yaitu tidak memerlukan banyak biaya untuk membuatnya, jika tombol
tertekan cepat merespon, dan tidak memerlukan arus yang besar. Sedangkan kekuranganya
yaitu banyak membutuhkan sambungan kabel, memerlukan dua sumber listrik, dan untuk
lampu merah menggunakan on-off di Power Supply.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian Behind Alert , penulis menarik beberapa
kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1.
Behind Alert dapat dijadikan sebagai alat untuk memberitahu jika ada pelanggaran
dilampu merah.
2.
Perbedaan berat kendaraan ternyata menghasilkan respon yang berbeda walaupun
tidak terlalu signifikan. Dan
ternyata semakin berat kendaraan bermotor semakin cepat respon yang didapat.
3.
Behind Alert dapat digunakan disekolah-sekolah sebagai alat peraga elektro dan praktikum sederhana
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
V.2 Saran
Setelah melakukan
penelitian, penulis memberi beberapa saran untuk penelitian-penelitian
kedepanya mengenai ini. Saran tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.
Semoga
alat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
2.
Jika dalam skala besar, diusahakan menggunakan tombol yang
lebih ringan (soft) dan juga diusahakan menggunakan ukuran yang lebih besar dari alat peraga yang
kami buat.
3.
Pada bagian atas tombol diberi lapisan baja yang tidak terlalu berisik
jika dilewati.
4.
Dari alat ini perlu ditindak lanjuti untuk penyempurnaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Nugrahaningsih, Indah. 2002. Aktif Belajar Fisika untuk SMA dan MA Kelas
XII. Surakarta: Mediatama.