Minggu, 21 September 2014

Dimensi Budaya menurut Hofstede


Dimensi Hofstede

Artikel

Business Communication

 

 

 

 

 

 

Oleh

I Gede Anggriawan

022131131

 

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2014








Dimensi Budaya Menurut Hofstede


 


Penelitian Hofstede (elemen-elemen struktural dari budaya yang mempengaruhi kuat perilaku dalam situasi organisasi dan institusi). Hofstede mencoba meneliti elemen-elemen struktural dari budaya yang mempengaruhi kuat perilaku dalam situasi organisasi dan institusi. Ada 5 dimensi yang diidentifikasikan, yaitu Large vs Small Power Distance (jarak kekuasaan), Individualisme vs Kolektivisme, Maskulin vs Feminim, Strong vs Weak Uncertainly Avoidance (Penghindaran Ketidakpastian), Long Term Orientation (Orientasi Waktu).

1.      Large vs Small Power Distance (jarak kekuasaan)

Power Distance adalah sejauh mana anggota menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam Small Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power Distance menerima perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.

2.      Individualisme vs Kolektivisme

Individualisme merupakan kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, Kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat di mana masing-masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu ditanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interdependensi individu dalam sebuah masyarakat.

3.      Maskulin vs Feminim

Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroism dan sukses-sukses material. Sebaliknya, Feminim cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana masyarakat memberikan peran-peran social berhubungan dengan masalah gender.

4.      Strong vs Weak Uncertainly Avoidance (Penghindaran Ketidakpastian)

Uncertainly Avoidance adalah tingkat di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan keraguan-keraguan. Strong Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.

 

5.      Long Term Orientation (Orientasi Waktu)

Long Term Orientation merupakan dimensi yang berlawanan pada orientasi jangka pendek. Dalam komunitas yang memiliki dimensi Long Term Orientation yang tinggi maka diasosiasikan dengan keadaan akan tingkat penghematan dan ketekunan yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

3 komentar:

  1. kurang bisa dipahami.. sptnya masih terjemahan bebas
    # 1 .. masalah "utaman"?..

    BalasHapus
  2. Alasan kenapa anda mempelajari tentang teori dimensi budaya hofstede

    BalasHapus