BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemasaran
telah menyentuh kita semua dalam kehidupan sehari-hari. Pemasaran dengan sistem
dan aktivitasnya mapu mengakrabkan kita dengan perusahaan dan nama-nama merek
produk yang ditawarkan. Saat ini dalam aspek pemasaran tidak hanya mengarah
pada funsi produk saja, namun akan lebih fokus pada pertempuran promosi atau
berkomunikasi dengan pasar. Perusahaan berlomba-lomba menciptakan komunikasi
yang unik agar produknya dapat diterima atau setidaknya dikenal oleh pasar.
Akibatnya konsumen memiliki kecenderungan untuk memilih produk mana yang akan
dikonsumsi dan mana yang tidak. Perubahan tersebut berpengaruh pada perilaku
pembelian konsumen terhadap kebutuhan mereka, baik primer maupun sekunder.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen antara
lain faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis
konsumen (Kotler, 2005).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan harus dicari informasinya semaksimal mungkin agar
perusahaan bisa mempengaruhinya. Menurut Umar (2005) perilaku konsumen sangat
menentukan dalam proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai
dari pengenalan masalah, yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya tahap pencarian informasi
tentang produk dan jasa yang dibutuhkan, yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi
alternatif yang berupa penyeleksian. Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan
pembelian dan diakhiri dengan perilaku sesudah pembelian, dimana membeli lagi
atau tidak tergantung dari tingkat kepuasan yang didapat.
Perusahaan
sebagai pemasar sadar bahwa saat ini mereka lebih dari sekedar mengembangkan
produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, dan atau jalur distribusi
potensial, tetapi mereka juga harus berkomunikasi dengan para pelanggannya,
baik yang sekarang maupun yang akan datang (calon pelanggan). Perusahaan
melihat betapa pentingnya komunikasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Duncan
(2005) mengatakan perusahaan harus mempercayai bahwa membangun hubungan
kepercayaan dengan pelanggan akan dapat mempegaruhi angka penjualan dan
pendapatan. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya perlu terus dibina (Umar, 2005). Berkaitan dengan hal tersebut,
hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menyusun strategi komunikasi
pemasaran yang efektif dan mengimplementasikannya dengan serius. Tujuannya
yaitu untuk mengenalkan keunggulan-keunggulan dari suatu produk kepada
konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh perhatian dari konsumen.
Komunikasi
pemasaran terpadu (integrated marketing communication) merupakan konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana yang
komprehensif (Kotler, 2005). Duncan (2005) menyebutkan bahwa yang termasuk ke
dalam bentuk komunikasi pemasaran terpadu antara lain periklanan, promosi
penjualan, publisitas, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat dan
penjualan langsung, kemasan, sponsorship dan customer service.
Dari beberapa pengertian yang ada, penulis menentukan bahwa bentuk komunikasi
pemasaran yang digunakan dalam penelitian antara lain periklanan, promosi
penjualan, publisitas, hubungan masyarakat dan sponsorship, dan
penjualan langsung.
Industri
seluler merupakan salah satu industri yang memiliki perkembangan yang sangat
pesat dalam pertumbuhannya. Yang menarik dari pertumbuhan industri seluler
adalah terjadinya pertempuran promosi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
operator seluler di Indonesia di berbagai media. Masing-masing berinovasi pada
produknya dan mengkomunikasikannya kepada pelanggan yang sudah ada saat ini dan
calon pelanggan yang diantaranya merupakan pangsa pasar pesaingnya. Pertempuran
promosi kini semakin sengit karena masing-masing perusahaan menawarkan atribut
produk yang sangat menarik.
PT
Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) adalah sebuah perusahaan
penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Indosat merupakan
perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa
seluler (Mentari, Matrix, IM3, dan StarOne). Indosat selalu berusaha menjalin
hubungan dan komunikasi dengan pasar serta membaca keinginan pasar dan
memenuhinya melalui inisiatif pemasaran yang akan dan atau sudah dilakukan.
Indosat
melakukan beberapa bentuk komunikasi pemasaran yang unik dan menarik dalam
upayanya menjalin komunikasi dan menawarkan produk kepada pelanggan dan calon
pelanggannya, antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, hubungan
masyarakat dan sponsorship, dan penjualan langsung.
Melihat
banyaknya varian bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Indosat,
khusunya IM3, pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah kegiatan
promosi atau bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan Indosat berpengaruh
pada pengambilan keputusan konsumen menggunakan simcard IM3, dan bentuk
komunikasi pemasaran manakah yang memiliki pengaruh paling dominan untuk
selanjutnya dapat menjadi bahan masukan bagi perumusan strategi pemasaran
perusahaan selanjutnya.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
paparan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang, permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian ini antara lain:
- Bagaimana pengaruh komunikasi
pemasaran terhadap keputusan mahasiswa dalam menggunakan simcard IM3?
- Variabel komunikasi pemasaran
manakah yang dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam menggunakan simcard
IM3?
1.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan sebagai berikut:
- Menganalisis pengaruh
komunikasi pemasaran terhadap keputusan mahasiswa dalam menggunakan simcard
IM3.
- Mengidentifikasi variabel
komunikasi pemasaran mana yang mempunyai pengaruh dominan keputusan
mahasiswa dalam menggunakan simcard IM3.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah;
- Bagi Penulis
Diperoleh
pengetahuan dan pengalaman praktis dari upaya identifikasi permasalahan yang
berhubungan dengan komunikasi pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam menggunakan simcard IM3.
- Bagi Peneliti Lain
Hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan informasi bagi
yang berminat melakukan penelitian tentang komunikasi pemasaran.
- Bagi Perusahaan
Dapat
memberikan informasi bagi perusahaan yang nantinya dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi pemasaran, khususnya komunikasi
pemasaran selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau
pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan
kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif,
preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan (Morissan, 2007). Duncan
(2005) menyebutkan bahwa yang termasuk dalam bentuk komunikasi pemasaran
terpadu antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan
perseorangan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung, kemasan, sponsorship
dan customer service.
Menurut
Lovelock dan Wright (2005) tugas-tugas yang diserahkan untuk komunikasi
pemasaran mencakup:
- Menginformasikan dan mendidik
calon pelanggan tentang perusahaan dan barang dan jasa yang ditawarkan.
- Membujuk pasar sasaran bahwa
produk jasa tertentu menawarkan solusi terbaik bagi kebutuhan-kebutuhan
mereka, dibandingkan dengan yang ditawarkan perusahaan pesaing.
- Mengingatkan kembali pelanggan
tentang produk tersebut dan memotivasi mereka untuk bertindak.
- Memelihara hubungan dengan
pelanggan yang sudah ada dan memberikan berita terbaru dan informasi lebih
lanjut tentang bagaimana mendapatkan hasil terbaik dari produk-produk
perusahaan tersebut.
Kotler
(2005) menjelaskan tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
komunikasi yang efektif, yaitu:
- Identifikasi pendengar sasaran
Pendengar
sasaran akan sangat mempengaruhi keputusan perusahaan tentang apa yang harus
dikatakan, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya, dimana mengatakannya,
dan kepada siapa mengatakannya.
- Tentukan tujuan komunikasi
Tujuan
komunikasi yang dimaksud diantaranya membangun kesadaran konsumen akan
perusahaan dan produk, memberikan informasi dan pengetahuan mengenai perusahaan
dan produk, membenahi masalah yang ada dan mengkomunikasikannya, membangun
keyakinan konsumen akan produk, mendorong konsumen melakukan pembelian dan
sebagainya.
- Rancanglah pesan
Perumusan
pesan akan memerlukan pemecahan empat masalah yaitu apa yang harus dikatakan
(isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana
mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa yang seharusnya
mengatakannya (sumber pesan).
- Pilih saluran komunikasi
Saluran
komunikasi dapat bersifat pribadi (melibatkan dua orang atau lebih yang
berkomunikasi langsung dengan tatap muka, telepon atau email) atau non-pribadi
(mencakup media, atmosfir dan acara-acara).
- Tetapkan anggaran total
komunikasi pemasaran
Beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu metode kesanggupan, metode persentase
penjualan, metode keseimbangan persaingan, dan metode tujuan dan tugas.
- Putuskan bentuk bauran komunikasi
Bentuk
komunikasi pemasaran dapat berupa iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat
dan pemberitaan, penjualan pribadi dan pemasaran langsung.
- Ukur hasilnya
Setelah
menerapkan rencana promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya terhadap pendengar
sasaran.
- Kelola komunikasi pemasaran
terpadu
Komunikasi
pemasaran terpadu dapat menghasilkan konsistensi pesan yang lebih kuat dan
dampak penjualan yang lebih besar.
2.1.1.
Periklanan
Kata
iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya menggiring
orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua
bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang atau jasa
secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu (Durianto, et al.,
2003). Menurut Lovelock dan Wright (2005), iklan adalah bentuk komunikasi
nonpribadi yang dilakukan pemasar untuk menginformasikan, mendidik, atau
membujuk pasar sasaran. Duncan (2005) menambahkan bahwa iklan baknya digunakan
untuk menjangkau sasaran yang luas, menciptakan brand awareness, menjadi
sarana pembeda perusahaan dan produknya dari pesaing, dan membangun citra merek
perusahaan dan produknya.
Menurut
Kotler (2005) sifat-sifat iklan antara lain:
- Presentasi umum, yaitu iklan
memberikan legitimasi kepada produk dan menyiratkan tawaran yang
terstandarisasi.
- Daya sebar yang tinggi, yaitu
iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali dan memungkinkan
pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
- Daya ekspresi yang besar, yaitu
iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya
melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
- Impersonalitas, yaitu pendengar
tidak merasa wajib memperhatikan atau menanggapi iklan.
Disebutkan
Durianto, et al. (2003) bahwa secara umum, tujuan iklan antara lain
untuk:
- Memberi informasi (informative)
kepada khalayak tentang seluk-beluk suatu produk.
- Membujuk (persuasive),
dilakukan dalam tahap kompetitif untuk membentuk permintaan selektif merek
tertentu.
- Mengingatkan (reminding), yaitu
untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat.
2.1.2.
Promosi Penjualan
Menurut
Lovelock dan Wright (2005) promosi penjualan (sales promotion) adalah
insentif jangka panjang yang ditawarkan kepada pelanggan dan perantara untuk
merangsang pembelian produk. Adapun implementasi dari kegiatan promosi
penjualan diantaranya pemberian sampel produk, kupon, diskon jangka pendek,
rabat pendaftaran, premium cindera mata, dan undian. Pengertian lain
diungkapkan oleh Duncan (2005) mengartikan promosi penjualan sebagai komunikasi
pemasaran jangka pendek, sebagai nilai tambah pada penawaran produk yang
didisain untuk memotivasi perilaku pembelian.
Dengan
kata lain, promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan efek jangka
pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjulan yang
telah merosot. Harapannya adalah perusahaan memperoleh tanggapan konsumen yang
lebih kuat dan lebih cepat.
2.1.3.
Publisitas
Menurut
Duncan (2005) publisitas merupakan pemberitaan perusahaan dan produknya oleh media
massa tanpa perusahaan harus membayar biaya pemberitaan tersebut. Publisitas
biasanya digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan brand awareness.
Publisitas
dapat ditampilkan dalam berbagai cara, diantaranya melalui video news
release yang ditampilkan melalui siaran berita televisi atau berupa sebuah
selingan siaran radio dalam bentuk sales reports atau talkshow.
Adapun kelebihan publisitas antara lain:
- Memiliki kredibilitas tinggi
karena konsumen dibantu memberikan penalaran secara objektif.
- Seringkali diikuti oleh
pernyataan publik dengan melakukan pembenaran terhadap keunggulan yang
dimiliki.
- Memiliki kekuatan untuk menarik
perhatian dari judul dan foto
- Dapat membangkitkan rasa ingin
tahu, kebutuhan tersembunyi, dan mendorong konsumen untuk melakukan uji
coba produk dan layanan (Kennedy dan Soemanagara, 2006).
2.1.4.
Hubungan Masyarakat dan Sponsorship
Menurut
(Lovelock dan Wright 2005) hubungan masyarakat adalah upaya merangsang minat
yang positif terhadap perusahaan tertentu dan produk-produknya dengan
mengirimkan berita baru, melakukan konferensi pers, melaksanakan acara-acara
khusus, mensponsori aktivitas yang layak diliput, yang dilakukan oleh pihak
ketiga. Menurut Kotler (2005) sifat khusus yang dimiliki oleh kegiatan hubungan
masyarakat yang dilakuakan perusahaan sebagai salah satu upaya promosi, yaitu:
- Kredibilitas yang tinggi.
Cerita
dan kisah yang baru akan lebih otentik dan dapat dipercaya pelanggan dibanding
iklan
- Kemampuan menangkap pembeli
yang tidak hati-hati
Hubungan
masyarakat dapt menjangkau calon pelanggan yang lebih suka menghindari
wiraniaga dan iklan.
- Dramatisasi.
Hubungan
masyarakat memiliki kemampuan mendramatisir suatu perusahaan atau produk.
2.1.5.
Penjualan Langsung
Menurut
Duncan (2005) penjualan langsung (direct selling) adalah bentuk
komunikasi interaktif yang tujuannya untuk memotivasi respon pembelian kepada
pelanggan dan calon pelanggan. Menurut Belch dan Belch dalam Kennedy dan
Soemanagara (2006) penjualan langsung merupakan sistem komunikasi pemasaran
yang bertujuan untuk memperoleh respon atau transaksi yang terjadi secara
langsung dalam waktu yang singkat.
- Tidak umum. Pesan ditujukan
hanya ada satu orang tertentu
- Disesuaikan dengan orangnya.
Pesan dapat dipersiapkan agar menarik bagi orang yang dituju.
- Mutakhir. Pesan dapat
dipersiapkan dengan sangat cepat
- Interaktif. Pesan dapat diubah
bergantung pada tanggapan orang yang dituju
2.2.
Konsumen dan Perilaku Konsumen
Sumarwan
(2002) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau organisasi yang membeli
barang dan jasa untuk digunakan sendiri atau untuk menjalankan seluruh kegiatan
organisasi. Baik konsumen individu maupun organisasi memegang peranan yang sama
pentingnya. Namun, konsumen individulah yang langsung mempengaruhi kemajuan dan
kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun tidak akan ada artinya bagi
perusahaan jika tidak dibeli oleh konsumen individu. Konsumen individu
sendiri memiliki keragaman meliputi usia, latar belakang budaya, pendidikan dan
keadaan sosial ekonomi lainnya.
Menurut
Engel, et.al (1994), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Schiffman
and Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen (consumen behavior)
sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk yang diharapkan akan
memuaskan kebutuhan hidup. American Marketing Association (AMA)
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam kehidupan. Ada tiga ide penting di dalamnya, yaitu:
- Perilaku konsumen adalah
dinamis
- Perilaku konsumen melibatkan
interaksi
- Perilaku konsumen melibatkan
pertukaran
2.3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk
Perilaku
pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis (Kotler, 2005). Adapun penjelasan dari masing-masing faktor adalah
sebagai berikut:
- Faktor budaya
Budaya,
sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
- Faktor sosial
Selain
faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
- Faktor pribadi
Keputusan
membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
- Faktor psikologi
Pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
Menurut
Duncan (2005) komunikasi pemasaran diyakini dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konnsumen, maka dari itu pemasar harus merancang pesan yang dapat
dipahami dan menimbulkan dampak positif terhadap produk. Hal pertama yang harus
dilakukan pemasar adalah memahami kebutuhan konsumen, baik yang sekarang maupun
yang akan datang dan memperkirakan respon apa yang akan mereka berikan terhadap
bentuk komunikasi yang dilakukan.
2.4.
Hubungan antara Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Pembelian
Menurut
Tjiptono (1997), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi:
- Efek kognitif, yaitu membentuk
kesadaran informasi tertentu.
- Efek afeksi, yaitu memberikan
pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi
pembelian.
- Efek konatif atau perilaku,
yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang
diharapkan adalah pembelian ulang.
Menurut
Tjiptono (1997), tujuan komunikasi pemasaran dan respon khalayak berkaitan
dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas:
- Menyadari (awareness)
produk yang ditawarkan
- Menyukai (interest) dan
berusaha mengetahui lebih lanjut
- Mencoba (trial) untuk
membandingkan dengan harapannya, khusus dalam produk berupa jasa tidak
bisa dicoba terlebih dahulu
- Mengambil tindakan (act)
membeli atau tidak membeli
- Tindak lanjut (follow up)
membeli kembali atau pindah merek
2.5.
PT Indosat, Tbk
PT
Indonesian Satellite Corporation Tbk. atau Indosat adalah sebuah perusahaan
penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terbesar kedua di Indonesia untuk
jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, dan StarOne). Indosat didirikan pada tahun
1967 dan memiliki kantor pusat di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta.
Produk-produk Indosat secara keseluruhan anatara lain: satelit, telepon
nirkabel seluler, aplikasi, content dan datacomm, properti dan
konstruksi.
Indosat
yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan multimedia di Indonesia
memberikan kemudahan bagi para pelanggannya dalam hal kemungkinan timbulnya
pertanyaan seputar telekomunikasi (seluler, SLI), pengaduan, panduan
berlangganan, pembelian kartu perdana prabayar baik GSM, CDMA, kartu prabayar
internet ataupun voucer isi ulang dan pembayaran tagihan langsung di tempat.
Indosat menyediakan kantor pelayanan Indosat (Satelindo Direct dan Galeri
Indosat-M3) yang sekarang sudah menjadi Galeri Indosat yang sudah banyak
tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Indosat
memiliki slogan “The Future is here”. Pelaksanaan berbagai bentuk
komunikasi pemasaran yang dilakukan Indosat dari tahun ke tahun membuat Indosat
memiliki pasar yang cukup besar. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai
26,9% pasar operator telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan
3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne). Adapun produk-produk layanan
seluler yang dikeluarkan oleh Indosat antara lain Matrix (kartu pascabayar GSM
untuk pengguna eksekutif dan umum), Mentari (kartu prabayar GSM untuk pengguna
umum), IM3 (kartu prabayar GSM untuk pengguna muda-mudi dan umum) dan StarOne
(kartu pascabayar CDMA untuk pengguna muda-mudi dan umum).
2.6.
Pengertian IM3
IM3
adalah kartu prabayar dari Indosat yang diklaim sebagai kartu prabayar super
hemat. Harga kartu perdananya terjangkau dan tariff SMS dan teleponnya juga
murah. Oleh karena itu, pasar sasaran IM3 adalah para muda-mudi. IM3 juga
mempunyai banyak fitur yang bermanfaat, mulai dari transfer pulsa serta
fasilitas GPRS, MMS, Conference Call dan Call Divert. IM3 juga
memiliki jangkauan luas yang didukung oleh Sinyal Kuat Indosat sehingga bisa
digunakan di seluruh Indonesia.
IM3
diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam dan dilanjutkan dengan
kota-kota besar di Jawa, mulai dari kota Semarang, Surabaya, Bandung, dan
akhirnya Jakarta. Pada tanggal 14 November 2001 pelanggan IM3 dapat menggunakan
handphone dual band (900 & 1800 MHZ). Frekuensi dual band ini
diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi drop
call atau network busy serta dapat meningkatkan kualitas suara.
Pelanggan IM3 dapat menggunakan layanan di seluruh Indonesia, selama berada pada
jaringan IM3, Sat-C dan Indosat. Hal ini dimungkinkan karena Sinyal Kuat
Indosat sebagai hasil merger PT Indosat, PT Indosat Multi Media Mobile &
PT Satelindo (www.indosat-m3.com).
BAB
III
KERANGKA
TEORITIS
3.1.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan
kerangka pemikiran di bawah ini, konteks penelitian berfokus pada kegiatan
komunikasi pemasaran yang dilakukan leh PT Indosat, Tbk terhadap salah satu
produknya, yaitu simcard IM3. Bentuk kegiatan komunikasi pemasaran
tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan
langsung, hubungan masyarakat dan sponsorship. Selain itu,
diidentifikasi pula adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen terhadap simcard IM3, yang selanjutnya dihubungkan dengan
bentuk-bentuk komunikasi pemasaran tersebut. Kemudian dilakukan analisis
pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga
diharapkan dapat diketahui apakah komunikasi pemasaran, baik secara simultan
maupun parsial, mampu mempengaruhi keputusan pembelian simcard IM3 dan
bentuk komunikasi pemasaran mana yang paling berpengaruh pada perilaku konsumen
dalam membeli simcard IM3.
Gambar
1. Kerangka Pemikiran
3.2.
Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
- Periklanan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen
- Promosi penjualan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen
- Publisitas berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen
- Penjualan langsung berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen
3.3.
Definisi Operasional
- Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan
kesadaran atau pengetahuan mengenai produk. Bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan
langsung, serta hubungan masyarakat dan sponsorship.
- Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan
tujuan untuk menunjang upaya pemasaran.
Indikator
empirik:
a)
Isi pesan merupakan materi yang akan disampaikan kepada khalayak. Isi
pesan yang disampaikan dalam iklan IM3 mengenai informasi tarif, fitur, undian
berhadiah, dll. Isi pesan mempengaruhi keefektifan periklanan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
b)
Frekuensi penayangan merupakan penayangan iklan IM3 di TV yang
berulang-ulang. Frekuensi penayangan mempengaruhi keefektifan
periklanan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
c)
Media iklan merupakan segala sarana komunikasi yang dipakai untuk
mengantarkan dan menyebarluaskan pesan-pesan iklan. Iklan IM3 bisa melalui
media koran, televisi, radio, spanduk, dsb. Media iklan mempengaruhi
keefektifan periklanan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
d)
Visualisasi iklan (tema, gambar, warna) yang menarik dalam iklan IM3.
Visualisasi iklan mempengaruhi keefektifan periklanan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
e)
Bintang iklan ialah seorang artis yang berperan untuk membantu memperkuat image
IM3 dan mempercepat pengenalan produk IM3 ke masyarakat. Bintang
iklan mempengaruhi keefektifan periklanan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
Pengukuran
periklanan:
1)
Total skor ≥ 5 = Efektif
2)
Total skor < 5 = Kurang efektif
- Promosi penjualan adalah komunikasi pemasaran jangka pendek, sebagai
nilai tambah pada penawaran produk yang didisain untuk memotivasi
perilaku pembelian.
Indikator
empirik:
a)
Tarif panggilan sesama pengguna (flat call) per detik dan tarif sms yang
murah.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
b)
Harga perdana IM3 yang murah.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
c)
Program undian berhadiah yang diadakan IM3.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
d)
Program bonus pulsa dengan jumlah tertentu.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
Pengukuran
promosi penjualan:
1)
Total skor ≥ 4 = Efektif
2)
Total skor < 4 = Kurang efektif
- Publisitas merupakan pemberitaan perusahaan dan produknya oleh
media massa tanpa perusahaan harus membayar biaya pemberitaan tersebut.
Indikator
empirik:
a)
Pemberitaan IM3 melalui artikel di surat kabar.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
b)
Citra baik yang dimiliki Indosat.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
c)
Kegiatan penggalangan dana dan acara bakti sosial yang dilakukan IM3.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
Pengukuran
publisitas:
1)
Total skor ≥ 3 = Efektif
2)
Total skor < 3 = Kurang efektif
- Penjualan langsung adalah sistem komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
memperoleh respon atau transaksi yang terjadi secara langsung dalam waktu
yang singkat.
Indikator
empirik:
a)
Keramahan wiraniaga.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
b)
Kemampuan wiraniaga dalam menjelaskan tentang IM3.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
c)
Tersedianya pilihan nomor pada penjualan langsung.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
Pengukuran
penjualan langsung:
1)
Total skor ≥ 3 = Efektif
2)
Total skor < 3 = Kurang efektif
- Hubungan masyarakat dan sponsorship
merupakan upaya merangsang
minat yang positif terhadap perusahaan tertentu dan produk-produknya
dengan mengirimkan berita baru, melakukan konferensi pers, melaksanakan
acara-acara khusus, mensponsori aktivitas yang layak diliput, yang
dilakukan oleh pihak ketiga.
Indikator
empirik:
a)
IM3 dan atau Indosat menjadi sponsor pada berbagai acara (seperti musik,
seminar, olahraga, dll).
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
b)
IM3 dan atau Indosat memberikan hadiah dan mendukung pelaksanaan suatu
perlombaan.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
c)
IM3 dan atau Indosat member dukungan berupa dana dan fasilitas demi kemajuan
ekstrakurikuler di beberapa sekolah.
1)
Nilai ≥ 3 = skor 2 = Efektif
2)
Nilai < 3 = skor 1 = Kurang efektif
Pengukuran
Hubungan masyarakat dan sponsorship:
1)
Total skor ≥ 3 = Efektif
2)
Total skor < 3 = Kurang efektif
- Keputusan Pembelian Konsumen merupakan kesimpulan terbaik individu konsumen untuk
melakukan pembelian.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian
akan dilaksanakan di lingkungan Institut Pertanian Bogor yang terdiri dari
sembilan Fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas
Perikanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi
Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, serta Fakultas Ekologi Manusia.
4.2. Pengumpulan Data
4.2.1. Metode Pengumpulan Data
Metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner
untuk dapat diisi oleh responden. Materi kuesioner meliputi bauran komunikasi
pemasaran yang menurut konsumen efektif serta bagaimana pengaruh komunikasi
pemasaran terhadap perilaku pembelian simcard IM3. Format kuesioner yang
digunakan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang
kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak
diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain.
Studi
kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari data
dari sumber-sumber atau literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian
ini, khususnya mengenai komunikasi pemasaran dan perilaku konsumen.
4.2.2. Populasi dan Sampel
Populasi
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Institut Pertanian Bogor, mulai dari
Tingkat Persiapan Bersama sampai mahasiswa tingkat akhir, pada jenjang
pendidikan Strata Satu. Pemilihan mahasiswa sebagai obyek penelitian karena
mahasiswa merupakan bagian dari segmentasi pasar IM3. Pemilihan mahasiswa
sebagai obyek penelitian juga karena mereka memiliki pikiran terbuka terhadap
segala informasi serta memiliki keingintahuan terhadap segala hal yang ada di
sekitarnya, termasuk produk kartu seluler. Mahasiswa memiliki latar belakang
pendidikan dan pengetahuan yang baik sehingga diasumsikan mereka mempunyai
pengetahuan yang cukup untuk memberikan penilaian terhadap produk kartu seluler
yang mereka gunakan.
Sampel
adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi
dan diteliti secara rinci (Santoso dan Tjiptono, 2001). Sampel penelitian ini
adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor Strata Satu yang masih aktif (belum
lulus) dari seluruh fakultas dan yang masih menggunakan atau yang pernah
menggunakan simcard IM3.
4.2.3. Metode Pengambilan
Sampel
Metode
pengambilan sampel yang akan dipakai adalah nonprobability sampling berupa
incidental sampling. Pemakaian nonprobability sampling berarti
tidak memberikan kemungkinan yang sama bagi tiap unsur populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Alasan digunakannya nonprobability sampling adalah
karena populasi mahasiswa yang merupakan konsumen simcard IM3 tidak
diketahui dengan pasti jumlahnya.
Incidental
sampling adalah prosedur sampling yang
memilih sample dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai, sehingga
siapapun yang ditemui peneliti pada saat melakukan penelitian di lokasi
penelitian, memenuhi syarat sebagai responden (Santoso dalam Arifin,
2007).
4.3. Teknik Analisis Data
Alat
analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode skala likert. Menurut
Simamora (2004;147), skala likert adalah teknik pengukuran sikap yang paling
luas digunakan dalam riset pemasaran. Skala likert dengan menggunakan 4 angka
yaitu:
- Sangat Berpengaruh dengan skor
4
- Berpengaruh dengan skor 3
- Kurang Berpengaruh dengan skor
2
- Tidak Berpengaruh dengan skor 1
Untuk
menganalisis hubungan variabel independen dengan variabel dependen, maka
digunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini ada lebih dari satu
variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Oleh karena itu
analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Variabel
dependen yang dimaksud adalah keputusan pembelian simcard IM3, sedangkan
variabel-variabel independen tersebut diantaranya periklanan, promosi
penjualan, publisitas, penjualan langsung, serta hubungan masyarakat dan sponsorship.
Data
kuantitatif mengenai preferensi konsumen terhadap komunikasi pemasaran IM3
hasil penyebaran kuesioner kepada responden, terlebih dahulu dilakukan editing.
Selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang
sudah disiapkan. Pengolahan data meliputi editing, coding, entering,
cleaning, serta analyzing dengan memakai program komputer Microsoft
Exel for Windows. Data yang didapatkan kemudian dilakukan editing,
untuk pengecekan kelengkapan pengisian kuesioner. Setelah itu coding di
buku kode untuk mempermudah pengolahan data. Sistem scoring dibuat
konsisten yaitu semakin tinggi skor semakin tinggi kategorinya.